Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-23 13:25:43【Resep】269 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(47774)
Artikel Terkait
- Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
- Kapolda Kalsel konsumsi MBG bersama siswa pastikan keamanan pangan
- Kisah perempuan Gaza: Menjaga asa sebagai ibu dan dokter saat konflik
- Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?
- BGN beri bimbingan teknis kepada penjamah makanan di Lampung
- Mahasiswa UNP berhasil cipngakan tablet kunyah ekstrak rumput banto
- Badan Gizi Nasional evaluasi program MBG Pamekasan setelah keracunan
- Produk olahan rempah Indonesia dilirik pasar Timur Tengah dan Afrika
- Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen
- Babel perketat pemantauan penerapan SOP dapur SPPG
Resep Populer
Rekomendasi

Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen

Menko Polkam: Negara kondusif selama setahun kepemimpinan Prabowo

Anggota DPR ingatkan pemerintah kawal MBG lebih ketat

Prabowo: 36,7 juta penerima manfaat MBG dengan porsi capai 1,4 miliar

Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan

Riset: Mayoritas responden akui MBG ringankan beban keluarga RI

Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan

Stafsus DKI tegaskan komitmen Pemprov jaga kualitas lingkungan